Kue leker dan crepes merupakan salah camilan favorit yang cocok dipadukan dengan topping apa pun, baik manis atau asin. Selain itu, keduanya juga tetap enak untuk dinikmati dalam keadaan hangat atau dingin. Masa kanak-kanak merupakan masa yang paling indah dan tak akan terlupa. Paling asyik memang saat jam istirahat di sekolah, main kejar-kejaran sama teman, kalau capek ya tinggal jajan es yang harganya Rp500-an, bisa tambah jajan lainnya yang harganya juga Rp500-an. Kue leker adalah camilan yang berbentuk seperti crepes tipis dan renyah, dengan isian pisang, gula halus, meises dan gula halus. Cita rasa isiannya yang manis berpadu dengan kelembutan pisang. Saat digigit, ada sensasi renyah dari lapisan luarnya. Mengingat ukurannya yang lebih kecil, pugasan kue leker umumnya lebih terbatas. Dulu, pugasan leker biasanya terdiri dari pisang dan gula coklat. Seiring perkembangan zaman, kue leker kini tersedia dalam varian pugasan seperti pisang coklat, pisang coklat keju, keju susu, coklat keju, blueberry atau aneka rasa buah lainnya. Ada juga beberapa penjual leker yang mengkreasikan lekernya dengan berbagai pugasan modern, unik, dan berlimpah.
Meskipun kini camilan pesaing sudah beragam, pamor kue lekker tidak dapat tergeserkan. Jajanan tersebut masih ditemukan dijual penjaja kue leker di sekitar SD, pasar maupun pusat perbelanjaan modern seperti mall.
Salah satu camilan yang banyak disukai masyarakat Indonesia adalah crepes dan kue leker. Tekstur yang renyah serta rasa yang manis membuat makanan ini sukses membuat ketagihan saat kita sedang ingin ngemil. kue leker merupakan kuliner tradisional Indonesia, crepes dan leker juga memiliki bentuk yang berbeda. Kue leker umumnya hanya berbentuk satu lipatan. Sebaliknya, crepes di Indonesia biasanya berbentuk lebih dari satu lipatan.
Perbedaan dalam hal bentuk ini mungkin berkaitan dengan wadah yang digunakan. Adonan leker biasanya dituang dalam wajan cembung bulat yang mirip seperti teflon. Sehingga, akan mengakibatkan lapisan pinggir leker lebih tipis dibandingkan bagian tengahnya. Di sisi lain, crepes atau crepes dimasak menggunakan wajan datar sehingga membuat toppingnya bisa disebarkan ke semua bagian. Perbedaan selanjutnya adalah pada cara pembuatan. Kue leker umumnya dimasak di atas api arang. Biasanya penjual leker memasak adonan dengan cara memutar-mutar wajan. Hal tersebut dilakukan untuk menghasilkan kematangan dan tekstur garing yang merata di lapisan kulitnya.
Berbeda dengan hal itu, crepes yang biasa kita jumpai umumnya telah menggunakan listrik sebagai sumber api untuk mengolah adonan. Hal ini akan membuat tingkat kematangan dan tekstur garingnya merata ke seluruh lapisan kulit crepes. Kue leker pada umumnya memiliki ukuran yang lebih kecil, oleh karenanya topping yang tersedia juga terbatas. Meskipun begitu, hal tersebut sangatlah wajar mengingat leker memiliki harga yang lebih murah dibandingkan crepes. Pada zaman dahulu, leker kerap diberi topping pisang dan gula cokelat. Namun seiring berkembangnya zaman, leker kini tersedia dalam berbagai topping seperti; cokelat, pisang cokelat keju, keju susu, cokelat keju, bluberi, atau aneka rasa buah lain.
Written by. Fahri Delfiantoro 19107030136
Tidak ada komentar: