Fore Coffee akrab dikenal sebagai salah satu coffee shop di Jakarta yang cukup banyak diminati. Fore berkembang pesat dalam waktu yang cepat dan salah satu sosok penting di balik kesuksesan Fore Coffee adalah Elisa Suteja, dan Vico Lomar.
Usaha coffee shop sedang marak di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Tidak hanya menjamur di kota besar, coffee shop kekinian juga digemari penikmat kopi di daerah-daerah.Meskipun pada akhirnya persaingan bisnis coffee shop semakin sulit karena banyaknya “pemain”, ada satu nama yang tetap bertahan karena tidak henti-hentinya melakukan inovasi yakni Fore Coffee. Coffee shop ala startup ini berdiri pada 2018.
Setelah sukses di Jabodetabek, Semarang, Malang, dan Makassar, startup kopi retail Fore Cofee akhirnya secara resmi telah melebarkan sayapnya ke wilayah Yogyakarta. Tak kira-kira, gerai perdana di Yogyakarta ini didesain sedemikian rupa sebagai flagship store yang disebut berbeda dengan gerai-gerai Fore Coffee lainnya. Di mana gerai yang merupakan store Fore Coffee terbesar di Indonesia ini disebut hadir dalam rangka menghadirkan sajian minuman khas startup ritel tersebut untuk konsumen di Kota Pelajar sekaligus menunjukkan hasil kolaborasi mereka dengan seniman lokal.
Selain merupakan store pertama di Yogyakarta, store ini merupakan flagship store terbesar yang dimiliki Fore Coffee hingga saat ini. Dengan luas 220m², Fore Coffee memiliki beberapa space yang luas dan bisa digunakan untuk melakukan berbagai aktivitas.
Karena luasnya yang besar, Fore Coffee membagi dalam 3 (tiga) area yaitu indoor area, smoking area, dan counter bar. Untuk indoor area terbagi menjadi lantai 1 dan lantai 2 atau mezzanine area. Untuk indoor area lantai 1 berkapasitas 38 orang, sedangkan mezzanine area berkapasitas 34 orang, dan untuk smoking area berkapasitas 20 orang sehingga para penikmat kopi pun bisa bersantai di area outdoor. Flagship store dari Fore Coffee ini berada di Jalan Kaliurang KM 5, Caturtunggal, Sleman, Yogyakarta dan memiliki konsep local and futuristic.
Desain futuristik terlihat dari pemilihan pewarnaan dari flasgship store Fore Cofee ini ditambah dengan kesan eco-friendly. Kemudian unsur tradisional bisa terlihat jelas di area cunter dengan pamasangan anyaman yang menambah aksen di interiornya. Kemudian dari sisi kolaborasinya adalah pihak Fore Coffee yang menggandeng seniman lokal asli Kota Gudeg untuk membuat karya seni mural di gerainya ini.
“Pembeda store Fore Coffee Yogyakarta dengan store lainnya merupakan adanya mural hasil kerja sama dengan tim seniman lokal untuk menceritakan proses penyediaan kopi lokal dari olahan petani sampai tangan penikmat,” ungkap CEO Fore Coffee Vico Lomar.
Karya mural yang dibuat di store Fore Coffee menceritakan bagaimana proses serta perjalanan kopi asli Indonesia mulai dari ditanam hingga bisa sampai ke tangan penikmat kopi tentunya dengan kualitas tinggi dan racikan terbaik dari Fore Coffee.
Dari sisi menunya sendiri, di flagship store perdananya ini, Fore Coffee menghadirkan semua menu khasnya. Dari mulai berbagai minuman kopinya serta yang non-kopi. Tak lupa juga hadir Fore Deli yang menawarkan konsumen menu sandwich khas Fore Coffee dengan sajian sayuran segar, daging, saus, serta topping. Dengan jarak yang tidak jauh dari perguruan tinggi di Yogyakarta, kehadiran gerai terbesarnya di Indonesia ini membuat Fore Coffee siap melayani para mahasiswa yang ingin mengerjakan tugas, berdiskusi atau sekadar hangout dengan teman kampusnya sembari menikmati sajian khas startup ini.
Written by. Muhammad Thufeil Imtinan Kertamukti 19107030109
Tidak ada komentar: